semesta berperan

Dari sekian banyak kata yang sudah ku rangkai menjadi kalimat indah, tetap saja ternyata kamu pemenangnya, sebagai kata yang menjadi tokoh utamanya. Mau aku berlari ke ujung dunia sekalipun untuk memahami kata yang lain, tetap kamu yang terbaik. Sudah sejauh ini tulisanku hanya berputar tentang kamu, tentang segala bentuk kisah baikmu. Dulu aku menemukanmu dengan warna yang biasa, ku anggap kamu hanya sekedar melintas tapi ternyata aku salah kini kamu berubah menjadi banyak warna yang indah dan tak lagi hanya sekedar melintas tapi kamu selalu berlalu lalang melewatiku menemani setiap bentuk sedih dan tawaku. Aku melukis kamu dalam tulisan, menjabarkan setiap hal indah dalam dirimu. Lagi-lagi, aku menjadi sesuatu yang begitu berlebihan dalam mengingatmu, aku bahkan melupakan segala bentuk perjuangan hebatku dalam mendapatkanmu. Hingga di suatu waktu aku pernah bertanya pada semesta, sebenarnya rasaku benar-benar bermuara kepadamu atau hanya sebatas kagum biasa, sampai pada akhirnya aku menemukan jawabannya ternyata kamu adalah rasaku, kamu adalah dermagaku, kamu adalah tujuanku, kamu adalah tokoh utama dalam ceritaku. Semesta menjawab semua itu dengan baik, meski sebelumnya aku harus jatuh dan bangun untuk menemukannya. Aku membiarkan semua mengalir dengan tenang dan baik, tidak lagi ku buat rumit, sekarang yang terpenting kamu tahu bahwa sudah sekeras ini aku melewati semua hanya untuk membersamai mu. Kali ini terserah kamu, mau membalas rasaku atau bahkan menepisnya. Silahkan. Aku enggan memaksa seseorang, karena setiap orang berhak atas segala pilihannya.

Komentar

  1. πŸ˜­πŸ˜­πŸ˜­πŸ’œπŸ’œπŸ’œπŸ’œπŸ’°

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menanak nasi dan minum teh hangat di halaman rumah-