dan, aku mencintaimu
Angin ribut dan hujan lebat di mataku adalah pertarungan ramah dan marah yang jadi satu, lalu diam saat tak tahu harus bagaimana lagi. Ada hal yang tidak mampu aku mengerti, menerka isi hatimu dan kepalamu, aku babak belur memikirkannya seorang diri, meski begitu aku tetap keras mencintaimu.
Kadang aku terlalu jadi cemburu yang tak begitu ramah, hanya marah-marah dan membuatmu kesal lalu diam seribu bahasa, kamu terlalu hebat di mataku. Tentang sabarmu adalah hal yang tidak pernah aku temukan dalam diri siapapun, hanya kamu yang mampu melewati angin ribut dalam diriku. Berkali-kali di marah yang tak kunjung mereda ada banyak umpatan yang tak pernah habis tetapi kamu tak peduli itu, kamu tetap mendengarkan semua bentuk umpatannya, kamu membantu aku melepaskan segalanya, kamu membuat aku merasa tak lagi sendirian dan selalu sigap memelukku dengan hangat meski mataku memanas karena meluapkan kesedihan, kamu selalu ada dan terima kasih, sayang.
Meski isi kepalaku tetap sama memikirkan "bagaimana jika?", pelukmu adalah jawabnya; tenang dan aman. Kamu selalu memberi aku ruang untuk tenang, memberi semangat dan juga kasih sayang yang tak pernah terlewat, kamu tak membiarkan aku bertarung dengan jiwaku sendiri,kamu selalu ada menemaniku. Kamu harus tahu sayang, pengaruhmu dalam hidupku; betapa berartinya kamu, kamu mengubah segalanya menjadi jauh lebih baik dan karenamu aku jauh lebih bahagia.
Komentar
Posting Komentar