selamat hari ibu
bu, banyak sekali hal yang tidak pernah mampu aku utarakan untukmu, bahkan ungkapan-ungkapan cinta dan kata maaf beserta terima kasih kadang masih sulit terucap fasih. Aku tidak bisa mengingat bagaimana rasanya dulu tumbuh dalam rahimmu selama 9 bulan, yang ku tahu sampai aku menginjak usia dewasa ini rasa sayangmu tidak pernah usai untukku.
bu, banyak sekali kumpulan pertanyaan untukmu. apakah ibu seorang malaikat yang menyamar menjadi manusia? kenapa bisa ibu tidak pernah merasa tumbang? terbuat dari apa hati ibu? apakah ibu memiliki kekuatan super? atau bahkan ibu adalah sesuatu yang sangat ajaib?
tapi yang selalu ku tahu, ibu tak seperti orang-orang biasa yang memasak sarapan sebelum ke sekolah, yang menjamu kepulanganku seusai sekolah, ibu adalah bisikan tentang hidup ini keras, tentang jika mau makan maka harus bekerja keras, jika ingin pulang maka harus jalan sendiri tak perlu manja dan malas, katanya tak perlu membalas kejahatan orang harus mampu memaafkannya, jangan pernah menyakiti perasaan orang apalagi mereka yang tidak punya. lebih banyak dari itu, ibu selalu mengajarkan banyak kebaikan dan arti hidup yang tak jarang orang lain mengerti akan hal itu dan aku beruntung memiliki ibu.
ibu adalah serupa malam yang dingin, obat dari segala macam rasa sakit, kekuatan dalam gelap dan badai, bisikan dalam kepala agar aku tetap hidup meski lapar, ibu adalah seonggok percaya diriku untuk menaklukan seisi dunia.
bu, aku takut jika ternyata semua milikmu yang kau gadaikan ditukar sia-sia oleh gelar sarjanaku, dimana tahun-tahun hanya berupa ilusi. setiap beras pinjaman itu, hanya berupa kotoran tak bermakna sebab lalai aku mengejar mimpi. ibu memang tak pernah memintaku untuk menjadi orang pintar atau bahkan merasa pintar, ibu hanya memintaku untuk menjadi manusia sebenar-benarnya manusia yang mengerti likunya hidup dan mampu membawa kebaikan untuk orang lain. aku memilih menuruti inginmu, yang ku kira kelak akan mencukupi hidupmu, tapi ternyata aku salah. aku menurutimu ternyata agar terdidik sebagai perempuan yang hebat sepertimu.
bu, jika kelak aku tidak bekerja di kantor dan berpakaian rapih lalu menerima upah puluhan juta, doakanlah agar aku tidak menjadi pecundang, semoga sarjana yang ku pegang nanti akan lebih membuatmu bahagia karena telah berhasil membawa namamu yang penuh doa. semoga aku adalah orang yang paling mampu membahagiakanmu.
Komentar
Posting Komentar